Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Program Makanan Bergizi di Kayu Aro Disorot: Menu Tanpa Nasi dan Dugaan Permainan Anggaran MBG Mencuat

10 Oktober 2025 | 19:48 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-11T04:11:10Z

 

Foto menu Program Makanan Bergizi (MBG) yang dikelola Dapur Tika Seno di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci yang didistribusikan ke SMAN 7

 Kerinci – Program Makanan Bergizi (MBG) di Kabupaten Kerinci kembali menjadi buah bibir publik. Kali ini, sorotan tajam tertuju pada MBG yang dikelola Dapur Tika Seno di Kecamatan Kayu Aro, setelah beredar foto dan laporan menu makan siang siswa yang dinilai tidak layak dan jauh dari standar gizi.

 

Menu yang diberikan kepada siswa SMAN 7 Kayu Aro dan  itu disebut terdiri dari tujuh potong kecil kentang goreng, tujuh butir kacang rebus, satu potong ayam goreng, satu buah pisang, serta sayur kacang panjang dan wortel  tanpa nasi. Kondisi ini memicu pertanyaan besar tentang pengawasan dan kualitas pelaksanaan program yang seharusnya bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah.

 

Menanggapi viralnya kabar tersebut, Efyarman dari LSM Peduli Alam Sakti (PEDAS) bersama sejumlah wartawan langsung turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi. Namun, upaya konfirmasi ke pihak Dapur Tika Seno justru berujung pada perlakuan tidak menyenangkan.

“Kami datang baik-baik untuk konfirmasi, tapi disambut dengan sikap ketus oleh karyawan dapur. Mereka menolak memberikan penjelasan dengan alasan sibuk,” ungkap Efyarman.

 

Setelah berulang kali diminta kejelasan, tim hanya diberikan nomor kontak Kepala SPPG, Depin, untuk dimintai keterangan. Saat dikonfirmasi, Depin membenarkan bahwa menu tersebut memang berasal dari dapur MBG Tika Seno, namun tidak dapat menjelaskan lebih jauh. Ia justru mengarahkan agar media menghubungi pihak dapur kembali.

 

Saat dihubungi, pihak dapur melalui Ade, salah satu penanggung jawab, menyebut bahwa menu hari itu merupakan tanggung jawab Kepala SPPG dan pemilik dapur, Ibu Tika Seno. Namun ketika dikonfirmasi langsung, Tika Seno menjawab dengan nada tinggi dan menegaskan bahwa pihaknya bekerja sesuai perintah Kepala SPPG.

 

Kondisi saling lempar tanggung jawab tersebut menimbulkan kesan kuat adanya upaya menutup-nutupi persoalan.

 

Dugaan Permainan Anggaran


Menurut Efyarman, apa yang terjadi di lapangan bukan sekadar persoalan menu, tapi mengindikasikan adanya dugaan permainan anggaran antara Kepala SPPG dan pemilik dapur MBG.

“Kalau dibandingkan dengan wilayah lain, menunya jauh lebih baik. Ada nasi goreng, telur mata sapi, sayur tomat, tempe goreng, buah anggur, dan kerupuk  padahal sama-sama untuk anak SD. Di Kayu Aro, malah tanpa nasi. Ini patut diduga ada upaya mengurangi volume atau mengganti ke bahan lebih murah untuk menaikkan margin keuntungan,” tegasnya.

 

Ia menilai praktik semacam ini bisa masuk kategori penyimpangan atau bahkan korupsi, karena dana MBG bersumber dari anggaran negara yang harus dipertanggungjawabkan secara transparan.

 

Modus Nasional dalam Program Gizi


Temuan ini memperkuat sinyalemen Badan Gizi Nasional (BGN) yang baru-baru ini membongkar berbagai modus korupsi dalam pengelolaan dana Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di berbagai daerah di Indonesia.


Dikutip dari DetikFinance (7/10/2025), Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkapkan adanya pola korupsi dengan cara memainkan harga bahan baku, mengurangi volume menu, mengganti menu dengan versi lebih murah, hingga membuat laporan keuangan fiktif.

 

Masyarakat Desak Evaluasi

Kasus di Kayu Aro kini menjadi ujian bagi Pemerintah Kabupaten Kerinci dan instansi pengawas, terutama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Publik mendesak evaluasi menyeluruh terhadap dapur-dapur penyedia MBG, agar program yang seharusnya meningkatkan gizi dan semangat belajar siswa tidak justru menjadi lahan penyimpangan dan bisnis menggiurkan bagi oknum tertentu.

“Program MBG bukan sekadar bagi makanan, tapi investasi masa depan anak bangsa. Kalau pelaksanaannya saja sudah curang, maka tujuannya tak akan pernah tercapai,” pungkas Efyarman.


Penulis & Reporter : Prengki DS

Editor : Irawan S

×
Berita Terbaru Update