![]() |
| Foto/dokumentasi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kerinci saat memberi sambutan Sosialisasi Sertifikasi Halal berapa waktu lalu |
Kerinci – Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Kabupaten Kerinci di bawah kepemimpinan Drs. Yoddizal Ali kembali
menuai kritik tajam dari kalangan aktivis dan pelaku usaha kecil. Hingga kini,
belum terlihat langkah nyata dinas tersebut dalam memajukan industri kecil
maupun memperkuat perdagangan komoditas unggulan daerah.
Aktivis LSM Peduli Alam Sakti (PEDAS), Efyarman, menilai
Disperindag Kerinci hanya sibuk dengan kegiatan administratif tanpa hasil
konkret bagi masyarakat.
“Yang terlihat, mereka hanya turun ke lapangan untuk melengkapi data. Tidak ada program nyata membantu pelaku usaha kecil. Kalau pun ada kegiatan, hanya membawa beberapa UMKM yang itu-itu saja ke pameran. Kesan kuatnya hanya formalitas, bukan pembinaan berkelanjutan,” tegas Efyarman, Kamis (9/10/2025).
Ia juga mengkritik sikap Kepala Dinas yang dinilai tertutup
dan sulit dijangkau.
“Pak Yoddizal susah ditemui, selalu beralasan dinas luar kota, telepon pun jarang sekali aktif. Ini menunjukkan beliau tidak mendukung visi daerah dalam mengembangkan komoditas unggulan seperti kopi dan kayu manis,” tambahnya.
Kritik serupa datang dari para pelaku UMKM di Kerinci.
Mereka mengaku sulit mendapat perhatian dan pembinaan dari dinas, meski sudah
berupaya mengembangkan produk lokal agar bisa menembus pasar luar daerah.
Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, Kepala
Disperindag bahkan menolak sejumlah proposal UMKM yang berpotensi membawa
komoditas unggulan Kerinci ke pasar nasional dan internasional dengan dalih
efisiensi anggaran.
Padahal, efisiensi semestinya dilakukan pada pos perjalanan dinas dan rapat-rapat, bukan pada program pemberdayaan ekonomi
rakyat.
“Kalau alasan efisiensi justru mengorbankan kepentingan
pelaku usaha kecil, itu tanda lemahnya visi kepemimpinan. Bila tidak mampu
berinovasi dan tidak punya arah membangun industri daerah, sebaiknya mundur
saja. Bupati perlu segera mengevaluasi pimpinan OPD yang hanya bekerja
rutinitas tanpa hasil,” tegas Efyarman.
Minimnya kreativitas dan terobosan Disperindag membuat
sektor industri kecil dan perdagangan Kerinci dinilai stagnan. Padahal, daerah
ini memiliki potensi besar di sektor kopi arabika, robusta, kayu manis, serta
produk pertanian bernilai ekspor lainnya.
Kini publik menanti langkah tegas Bupati Kerinci untuk mengevaluasi kinerja dinas yang dinilai gagal menumbuhkan semangat wirausaha dan mengangkat potensi ekonomi daerah ke level yang lebih tinggi.
Penulis & Reporter : Prengki DS
Editor : Irawan S
