Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Disperindag Kerinci Dinilai Gagal, Aktivis Sebut Hanya Sibuk Formalitas dan Minim Terobosan

08 Oktober 2025 | 19:28 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-09T02:28:58Z

Foto/dokumentasi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kerinci saat memberi sambutan  Sosialisasi Sertifikasi Halal berapa waktu lalu

  

Kerinci – Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kerinci di bawah kepemimpinan Drs. Yoddizal Ali kembali menuai kritik tajam dari kalangan aktivis dan pelaku usaha kecil. Hingga kini, belum terlihat langkah nyata dinas tersebut dalam memajukan industri kecil maupun memperkuat perdagangan komoditas unggulan daerah.

 

Aktivis LSM Peduli Alam Sakti (PEDAS), Efyarman, menilai Disperindag Kerinci hanya sibuk dengan kegiatan administratif tanpa hasil konkret bagi masyarakat.

“Yang terlihat, mereka hanya turun ke lapangan untuk melengkapi data. Tidak ada program nyata membantu pelaku usaha kecil. Kalau pun ada kegiatan, hanya membawa beberapa UMKM yang itu-itu saja ke pameran. Kesan kuatnya hanya formalitas, bukan pembinaan berkelanjutan,” tegas Efyarman, Kamis (9/10/2025).

 

Ia juga mengkritik sikap Kepala Dinas yang dinilai tertutup dan sulit dijangkau.

“Pak Yoddizal susah ditemui, selalu beralasan dinas luar kota, telepon pun jarang sekali aktif. Ini menunjukkan beliau tidak mendukung visi daerah dalam mengembangkan komoditas unggulan seperti kopi dan kayu manis,” tambahnya.

 

Kritik serupa datang dari para pelaku UMKM di Kerinci. Mereka mengaku sulit mendapat perhatian dan pembinaan dari dinas, meski sudah berupaya mengembangkan produk lokal agar bisa menembus pasar luar daerah.

 “Kami hanya minta bantuan promosi dan pelatihan ekspor, tapi proposal kami tidak pernah ditanggapi. Alasannya anggaran terbatas,” ungkap salah satu pelaku UMKM asal Kecamatan Siulak Mukai.

 

Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, Kepala Disperindag bahkan menolak sejumlah proposal UMKM yang berpotensi membawa komoditas unggulan Kerinci ke pasar nasional dan internasional dengan dalih efisiensi anggaran.

Padahal, efisiensi semestinya dilakukan pada pos perjalanan dinas dan rapat-rapat, bukan pada program pemberdayaan ekonomi rakyat.

 

“Kalau alasan efisiensi justru mengorbankan kepentingan pelaku usaha kecil, itu tanda lemahnya visi kepemimpinan. Bila tidak mampu berinovasi dan tidak punya arah membangun industri daerah, sebaiknya mundur saja. Bupati perlu segera mengevaluasi pimpinan OPD yang hanya bekerja rutinitas tanpa hasil,” tegas Efyarman.

 

Minimnya kreativitas dan terobosan Disperindag membuat sektor industri kecil dan perdagangan Kerinci dinilai stagnan. Padahal, daerah ini memiliki potensi besar di sektor kopi arabika, robusta, kayu manis, serta produk pertanian bernilai ekspor lainnya.

 

Kini publik menanti langkah tegas Bupati Kerinci untuk mengevaluasi kinerja dinas yang dinilai gagal menumbuhkan semangat wirausaha dan mengangkat potensi ekonomi daerah ke level yang lebih tinggi.



Penulis & Reporter  : Prengki DS

Editor : Irawan S

×
Berita Terbaru Update