Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PTPN IV Perluas Portofolio Bisnis, Hadirkan Pabrik Kopi Arabika di Lereng Gunung Kerinci

11 Oktober 2025 | 09:02 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-13T02:57:36Z

 

Perkebunan Kopi Arabika PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi–Sumatera Barat

Kerinci — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi–Sumatera Barat terus memperkuat langkah hilirisasi komoditas unggulan nasional. Kali ini, perusahaan pelat merah tersebut mengonversi bangunan bekas rumah sakit di kawasan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, menjadi pabrik pengolahan kopi Arabika berkualitas ekspor.

 

Langkah strategis ini menjadi penanda keseriusan PTPN IV dalam memperluas portofolio bisnis dari hulu ke hilir, sekaligus meningkatkan nilai tambah produk perkebunan di tingkat lokal.

“Kami mulai mengembangkan kopi secara lebih serius. Bekas rumah sakit Kayu Aro akan kami sulap menjadi pabrik pengolahan kopi agar seluruh rantai produksinya dapat dilakukan secara terintegrasi di unit ini,” ujar Delvi, Manajer Unit Usaha Kayu Aro, dikutip dari Antara, Jumat (10/10/2025).

 

Selama ini, produksi kopi di kawasan Kayu Aro masih dikelola dalam skala kecil oleh karyawan melalui unit usaha rumah tangga (UMKM). Melihat potensi besar dan tingginya permintaan pasar terhadap kopi Arabika Kayu Aro yang memiliki karakter rasa dan aroma khas, manajemen PTPN IV memutuskan untuk meningkatkan skala pengolahan ke tingkat industri.

  

Saat ini, PTPN IV Regional 4 mengelola sekitar 500 hektare lahan kopi Arabika, yang ditanam pada ketinggian 1.200–1.600 meter di atas permukaan laut. Kondisi tanah vulkanik dan iklim sejuk menjadikan kopi Kayu Aro memiliki cita rasa khas tingkat keasaman seimbang, aroma floral, serta tekstur lembut menjadikannya salah satu kopi spesialti kelas dunia.

 

Kopi Arabika Kayu Aro telah dikenal di pasar ekspor, khususnya di Eropa dan Jepang. PTPN IV menilai peluang ekspor masih sangat terbuka seiring meningkatnya tren global terhadap kopi single origin dan sistem pertanian berkelanjutan (sustainable farming).

 

Pemanfaatan bangunan bekas rumah sakit menjadi pabrik kopi merupakan bagian dari strategi efisiensi aset BUMN. Sebelum dioperasikan, bangunan tersebut akan melalui proses pembersihan dan uji kelayakan teknis oleh tim manajemen guna memastikan keamanan dan kesiapan fasilitas.

 

Langkah ini juga menjadi contoh nyata transformasi aset non-produktif menjadi pusat ekonomi baru di wilayah perkebunan.

“Ini bukan hanya soal produksi kopi, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan mengelola aset secara optimal agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar salah seorang pejabat PTPN IV Regional 4.

 

Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat hilirisasi komoditas perkebunan nasional, seperti kelapa sawit, teh, dan kopi. Dengan hadirnya pabrik pengolahan di Kayu Aro, rantai pasok dari petani dan kebun perusahaan akan terserap langsung, menciptakan nilai tambah di daerah serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

 

Langkah PTPN IV Regional 4 ini menandai babak baru perjalanan industri kopi di wilayah Jambi–Sumatera Barat. Dengan dukungan iklim ideal, tenaga kerja berpengalaman, dan fasilitas industri yang terus dikembangkan, Kayu Aro berpotensi menjadi sentra kopi unggulan nasional.

“Kami optimistis, pengembangan pabrik kopi ini akan menjadi penggerak ekonomi baru di Kayu Aro. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga kebanggaan terhadap produk lokal yang mampu menembus pasar global,” tutup Delvi.

 

Penulis & Reporter : Prengki DS

Editor : Irawan S

×
Berita Terbaru Update